Minggu, 04 September 2011

Tempat penimbunan agregat dan penampungan aspal


Metoda penanganan agregat di tempat penimbunan mempunyai pengaruh besar pada perbedaan volumetrik campuran antara FCK (JMF) dengan pelaksanaan.  Segregasi yang terjadi selama proses penumpukan, pemindahan, dan  terkontaminasinya agregat dengan tanah sering dijumpai di beberapa proyek jalan.  Bahan agregat yang ada di tempat penimbunan harus dijamin mempunyai sifat-sifat fisik dan gradasi yang sesuai dengan persyaratan dan sesuai dengan formula campuran kerja (FCK). Pemeriksaan pada tempat penimbunan agregat meliputi :

a)  Kebersihan agregat, terutama kebersihan pasir.
b)  Bentuk agregat kubikal, tidak pipih, dan keras
c)  Agregat tidak mengalami segregasi atau degradasi.
d)  Agregat tidak tercampur dan tidak terkontaminasi tanah lempung dan bahan lainnya.
Pengujian mutu aspal seharusnya dilakukan secara berkala terhadap aspal yang baru datang sebelum dimasukkan ke dalam tangki (ketel) penyimpanan, namun hal ini tidak pernah/jarang sekali dilakukan, padahal aspal yang digunakan belum tentu seluruhnya memenuhi persyaratan, adakalanya beberapa parameter mutu aspal tidak terpenuhi seperti titik lembek dan penetrasi. Dengan mutu aspal yang tidak memenuhi persyaratan akan mengakibatkan perkerasan beraspal tidak  berumur sesuai rencana.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar