Sabtu, 03 September 2011

Tantangan Yang Berkaitan Dengan Sistem Jaringan Jalan


Tantangan pertama adalah berkaitan dengan sistem jaringan jalan. Kita ketahui bersama, saat ini sistem jaringan jalan kita belum cukup efektif untuk secara hierarkis berfungsi sebagai mana kita inginkan. Secara praktis, jalan yang berfungsi sebagai arteri primer sebagaimana diamanatkan undang-undang hanyalah jalan bebas hambatan atau jalan toll. Hal ini patut kita sayangkan karena investasi kita pada jalan arteri non toll kita tidak lah sedikit. Tantangan lain yang berkaitan dengan sistem jaringan jalan, adalah mensinergikan sistem jaringan jalan dalam satu kesatuan jaringan jalan terintegrasi antara jalan nasional, provinsi, dan kabupaten.  Sistem jaringan jalan yang mampu secara efektif mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi dalam bentuk peningkatan aksesabilitas dan mobilitas yang nyata.
Tantangan kedua adalah berkaitan dengan skema pembiayaan. Sebagaimana kita ketahui bahwa UU No 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas angkutan jalan membuka kesempatan skema road fund untuk membiayai preservasi jaringan jalan. Konsep implementasi skema roadfund ini perlu betul-betul dipersiapkan secara serius sehingga mampu menjawab tantangan-tantangan pembiayaan preservasi jalan dimasa mendatang dan secara tandem diikuti oleh kemampuan akuntabilitas organisasi dalam penggunaan dana tersebut secara bertanggung jawab.
Tantangan ketiga adalah masalah pengalokasian anggaran. Pertanyaan-pertanyaan  yang perlu kita jawab adalah apakah pengalokasian anggaran saat ini sudah berjalan secara tepat sasaran? Apakah penetapan alokasi anggaran sudah didasarkan pada data-data nyata di lapangan dan up-to-date ? Lebih dalam lagi, apakah sistem yang kita jalankan seperti IRMS, BMS, dan URMS sudah on the right track? Pertanyaan-pertanyaan ini sangat penting untuk kita jawab dan kita tindaklanjuti mengingat bahwa dana penyelenggaraan jalan semakin  meningkat dan akan semakin dituntut pertanggungjawabannya oleh publik.
Tantangan ketiga kita adalah tantangan teknologis. Tantangan yang berkaitan dengan disain jalan yang menjamin tercapainya kehandalan jalan sepanjang usia rencananya. Tantangan yang berkaitan dengan pemilihan kebijakan teknologi  dan pengembangan teknologi jalan yang menjamin annual cost minimum selama life cycle jalan serta mampu menjawab tantangan-tantangan keamanan, keselamatan, serta sustainibilitas lingkungan baik fisik maupun sosial.
Tantangan ke empat adalah yang berkaitan dengan bagaimana kita meningkatkan efektifitas penyelenggaraan jalan: kapasitas organisasi yang memadai dan efektif, miskin struktur tapi kaya fungsi; delivery system yang rasional dan sesuai dengan arah mainstream penyelenggaraan pelayanan publik; sistem pengadaan yang menyehatkan dan meningkatkan daya saing dunia jasa konstruksi kita; supervisi yang memiliki kapasitas mumpuni dan berfungsi sebagaimana seharusnya dalam melindungi kepentingan kita sebagai pemilik dan pengguna jasa;  serta penyedia jasa pelaksanaan yang profesional, inovatif dan berorientasi mutu untuk kepuasan pengguna jalan.
 Tantangan kelima adalah tantangan yang berkaitan dengan kontribusi kita dalam penyelesaian masalah yang didominasi faktor-faktor eksternal, yaitu pembebasan lahan dan overloading. Kegiatan pembebasan lahan saat ini menjadi stumbling block utama baik itu kemajuan pembangunan jalan toll, maupun pembangunan jalan baru dan pelebaran jalan. Demikian juga permasalahan overloading yang membuat kita dalam posisi yang sulit untuk  secara akurat melakukan strategi disain yang cost effective.
Tantangan-tantangan diatas tidaklah  datang dari permasalahan-permasalahan yang muncul baru-baru ini, tetapi datang dari permasalahan-permasalahan yang sudah cukup lama terjadi dan terakumulasi sehingga perlu terobosan-terobosan tajam, tepat, dan cerdas dalam mencari jawaban atau solusi komprehensif nya.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar